Pernah berpikir tidak, mengapa makanan yang diolah dengan cara digoreng itu tidak disarankan bagi pelaku diet dan tidak menyehatkan? Alasannya satu, karena di dalam minyak terkandung lemak jenuh yang tidak baik bagi kesehatan.
Adalah penting bagi para ibu untuk cerdas memilih minyak yang aman digunakan memasak dan baik untuk kesehatan. Memasak yang baik adalah dengan menggunakan minyak tak jenuh dan menghindari sebisa mungkin teknik masak menggoreng.
Agar lebih jelasnya, inilah beberapa minyak yang tidak disarankan dipakai dalam mengolah masakan.
Minyak jagung
Sekalipun tergolong minyak nabati, tetapi minyak jagung ternyata tidak disarankan dipakai untuk memasak. Seperti dilansir oleh Boldsky.com, minyak jagung ini ternyata tinggi kandungan kalorinya. Untuk 1 sdt minyak saja sudah terdapat 120 kalori.
Minyak jagung memang mengandung lemak tak jenuh, tetapi sayangnya ia juga tinggi kandungan lemak jenuhnya.
Hydrogenated Oil
Waspadai minyak dengan label ‘hydrogenated oil’, yang mungkin digembar-gemborkan sehat dikonsumsi. Minyak jenis ini mengandung lemak trans yang dapat menyebabkan problem kardiovaskuler dan memicu penyumbatan pembuluh darah.
Minyak Canola
Canola oil juga tergolong salah satu minyak yang tidak disarankan digunakan memasak. Minyak ini berbahaya karena telah melewati proses refinasi dalam pengolahannya. Selain itu, selama proses pengolahan, minyak ini telah terpapar temperatur tinggi dan menggunakan bahan-bahan kimia yang tidak ramah pada lingkungan serta tubuh.
Minyak Kedelai
Sekalipun disebut-sebut sehat, namun sebagai minyak goreng, minyak kedelai justru berbahaya bagi kesehatan. Adalah kandungan lemak omega-6 yang tinggi di dalamnya, apabila dikonsumsi terlalu banyak dapat menyebabkan peradangan di dalam tubuh.
Safflower oil
Sama halnya seperti minyak kedelai, minyak ini juga dapat menyebabkan peradangan di dalam tubuh. Selain itu, hindari menggunakan minyak ini untuk deep frying, karena dapat menyebabkan kandungan lemak omega-3 dan omega-6 di dalam tubuh tidak seimbang.